Madrasah Aliyah Negeri 1 (MAN 1) Soppeng yang merupakan salah satu Madrasah Aliyah Negeri di Indonesia yang didirikan berdasarkan alih fungsi dari Madrasah Persiapan Institut Agama Islam Negeri Cabang Soppeng (SPIAIN) pada tahun 1979 berdasarkan SK Menteri Agama R.I No. 17 tahun 1978 dan SK Menteri Agama R.I No. 113 tahun 1978 tertanggal 1 Mei 1979. Dengan demikian sejarah MAN 1 Soppeng tidak bisa dipisahkan dari sejarah SPIAIN Alauddin yang merupakan salah satu SPIAIN di Indonesia.
Dalam perkembangannya Madrasah Aliyah Negeri 1 (MAN 1) Soppeng banyak menampung anak-anak dari pelosok desa dan dari daerah terpencil yang kemudian harus dibuatkan tempat tinggal melalui dana swadaya. Dari sinilah kemudian yang mejadi cikal bakal menjadi MAN 1 Soppeng menjadi Madrasah Aliyah Negeri 1 Soppeng menerapkan sistem asrama dengan pendekatan kurikulum semi pesantren. Selanjutnya, MAN 1 Soppeng mulai menerapkan kurikulum tambahan untuk siswa yang tinggal di asrama dengan pendalaman agama islam dan kajian kitab yang sasaran utamanya adalah pendalamaan Akidah, Fikih dan Akhlak serta Program tahsin dan tahfidz alQur’an.
MAN 1 Soppeng berupaya menjadi madrasah yang selalu berusaha menjadi salah satu Madrasah Aliyah terkemuka dan berprestasi di Indonesia. Sejak tahun 2017 dinobatkan sebagai Madrasah Sehat Nasional, menyusul tahun 2018 menjadi Madrasah Ramah Terbaik Nasional dan pada tahun 2022 Menjadi Satuan Pendidikan Ramah Anak terstandarisasi dan SRA Rujukan Nasional, dan beberapa prestasi baik tingkat provinsi maupun tingkat nasional sehingga usaha untuk meraih cita-cita tersebut dari tahun ke tahun menunjukkan hasil yang semakin nyata untuk meletakkan eksistensi MAN 1 Soppeng sebagai Madrasah berprestasi, baik ditingkat lokal, regional maupun nasional.
MAN 1 Soppeng senantiasa berbenah diri untuk memberikan layanan terbaik bagi seluruh siswa. Dan dalam rangka menuju madrasah yang berbasis Boarding school, saat ini MAN 1 Soppeng dalam proses pembangunan dan
rehabilitasi asrama untuk memberikan layanan plus bagi siswa yang tinggal di asrama untuk kemudian diberikan pendidikan keagamaan yang lebih intensif. Seperti; diberikan pendalaman materi keagamaan yang meliputi kajian alQur’an, kajian Fiqhi, Bahasa Arab, Kajian Hadits, Kajian Akhlak serta tambahan materi seperti bimbingan ceramah/khutbah, Barzanji, Yasinan dan pelaksanaannya setelah shalat Maghrib. Selanjutnya syarat untuk tinggal di asrama adalah mau belajar agama dan berkeinginan menjadi hamba Allah yang sholeh, tidak ada proses seleksi karena tujuannya adalah memberikan kesempatan yang luas kepada siswa untuk menjadi taqwa dan bermanfaat dunia akhirat.